SUETO (Surabaya Ekstrim Touring) Komunitas didirikan pada tanggal 14 Agustus 2009 adalah sebuah komunitas tur di Surabaya, yang berevolusi dari hobi antara anggota perjalanan tur di mana ada bagan organisasi yang terdiri dari beberapa divisi, yaitu Divisi Tracking, Mountainering Divisi, Divisi Club Motor. SUETO Community juga terlibat dalam pengusaha yang menghasilkan produk-produk akan kebutuhan tur dan akan tumbuh sebagai kreativitas anggota untuk mempromosikan nama SUETO Community.
Selasa, 27 September 2016
Selasa, 06 September 2016
Air Terjun Sekuti 17 Agustus War! by Suetoclub
Salamwildlife!Sedikit late post, kali ini ada cerita
perjalanan air terjun sekuti yang unik dari suetoteam. Air terjun yang berlokasi
di tretes memang benar-benar penuh tantangan dan seru sampai perjalanan
Suetoteam ke sekuti dilakukan dua kali disaat yang berbeda karena medannya yang
lumayan susah dan basah..haha
Cerita perjalanan pertama :
Bila berbicara tentang keindahan, jangankan Indonesia, Jawa
Timur saja seakan tidak ada habisnya bisa dibilang yang dekat-dekat Surabaya
saja seperti Air Terjun Sekuti ini aja termasuk keindahan alam yang jarang
dijamah.
Perjalanan pertama ke sekuti ini di awali dengan cerita
rekan-rekan yang dulu masa muda pernah ke Air Terjun Sekuti ini akhirnya
sekitar akhir Juli diputuskanlah suetoteam berangkat menuju sekuti. Karena
cuaca saat itu tidak menentu kami saat
itu berangkat pagi hari sekitar jam 9 dari Surabaya.
Lokasinya menurut google
map seperti ini :
Jika menggunakan kendaraan umum dari Surabaya bisa naik bus
antar kota dalam propinsi jurusan Surabaya ke Malang, turun di terminal
Pandaan, dari sini anda bisa melanjutkan dengan naik angkutan pedesaan seperti
pickup/L-300 jurusan Tretes, dan minta menurunkan di lokasi awal untuk menuju
air terjun Sekuti, biasanya sih mereka memberikan patokan vila Sekuti yang
tepat berada di sebuah kelokan jalan menuju arah Tretes. Terus bila pakai motor,
anda bisa langsung menuju lokasi awal sebelum menuju air terjun Sekuti dan
menitipkan motor kepada warga setempat yang tentunya dengan biaya tertentu,
untuk selanjutnya mulai melakukan perjalanan yang extreme.
Nantinya di perjalanan awal akan memasuki area kebun milik
warga dan sungai kecil yang mengalir dari Air Terjun Sekuti. Kemudian kita
menyusuri sungai kecil hingga tiba ke air terjun. Bicara tentang medan sebenarnya
tidak terlalu sulit hanya harus hati-hati saja dengan bebatuan kali yang licin.
Tapi susahnya waktu itu ya karena kami melaluinya saat hujan jadi ya seperti
benar-benar melawan arus sungai yang deras dengan jalan kaki karena jalanan
yang tadinya hanya bebatuan berubah menjadi sungai karena aliran air hujan dan
parahnya tentunya kalian akan bertarung dengan lintah-lintah yang akan merasuk
ke dalam tubuh dengan tiba-tiba bila anda punya bekas goresan-goresan kecil
ditubuh anda oleh karena itu saat kesekuti siapkanlah bakau/putung rokong dan
garam tujuannya agar bisa mengantisipasi bila ada lintah yang masuk kedalam
tubuh. Cirinya terkena lintah darah adalah area yang terkena lintah darahnya
tidak bisa mampet dan lintah waktu dikeluarkan akan terlihat membesar.
Saat itu banyak rekan-rekan yang terkena lintah untung saja
cepat diatasi karena memang kondisi saat itu hujan deras. Setelah jalan kaki
selama 2jam lebih sampai ke tanjakan batu besar terakhir untuk melihat air
terjun tapi saat itu aliran arus semakin deras dan tidak memungkinkan untuk
menuju titik pandang air terjun yang terakhir ditambah ada beberapa anggota kru
yang telah mengalami cidera. Akhirnya keputusan diambil dan dipilihlah kembali
ke villa sekuti karena haripun sudah mulai redup saat itu. Next dihajar lagi
ini sekuti..hehe
Sebuah evaluasi saat itu banyak rekan yang baru pertama kali
ke sekuti dengan bekal yang tak siap seperti gear dll terutama memang masalah
cuaca yang sedang hujan deras yang kita terjang saja saat itu.
Cerita perjalanan kedua :
Kemudian diputuskan kembali ke Air Terjun Sekuti pada saat
hari kemerdekaan 17 Agustus sekalian merayakan semangat hari kemerdekaan
Indonesia. Jadi saat memasuki hari H kami betul persiapkan seperti berangkat
lebih pagi setelah shubuh dan membawa gear lengkap. Justru membawa personel
lebih banyak saat itu dari perjalanan pertama cuman 10 orang bertambah 5 orang
menjadi 15 orang yang berangkat hari itu.
Perjalanan rutenya dilakukan seperti biasa tiba ke tretes
lebih pagi dan Alhamdulillah didukung cuaca yang cerah. Perjalananpun akhirnya
terasa lancar bila tidak hujan track yang tadinya sungai dalam jadi hanya
seperti aliran-aliran air biasa sehingga bisa memangkas waktu perjalanan kurang
lebih menjadi hanya 1 jam saja juga serangan lintah masih tetap ada tapi memang
tak semasif waktu hujan diperjalanan pertama. Ditengah perjalanan kita juga
sempatkan istirahat makan dan mainan seluncur alami.
Sampai di area Air Terjun Sekuti kita akan disuguhkan sebuah
ketenangan hanya suara air terjun dan keindahan alam sekitar saja suasana didukung
karena memang sangat sepinya wisatawan yang berkunjung kesini hanya tim sueto
saja saat itu. Berikut dokumentasinya :
Setelah puas kami kembali ke Surabaya, bagi kalian yang
ingin berkunjung ke Air Terjun Sekuti
ini hanya saran dari kami bila saat itu hujan mending jangan diteruskan karena
memang benar-benar berbahaya juga memang area Air Terjun juga tak bisa ditempuh otomatis kenikmatannya
juga berkurang. Terima kasih telah membaca cerita perjalanan kami!tak lupa
mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan 71th Indonesia!
Berikut Videonya :
Berikut Videonya :
Senin, 05 September 2016
Setelah Mampir Tumpak Sewu Jangan Lewatkan Pesona Kapas biru Bro!(Suetoclub)
Salam wildlife!Sebelum memasuki awal bulan September Suetoclub mengadakan acara sowan ke Lumajang yaitu padepokan salah satu rekan Sueto dan sekalian touring tipis-tipis sekalian menjelajah area Lumajang dan akhirnya tujuan jatuh deh ke air terjun Kapas Biru.
Jadwal saat itu Sueto team berangkat dari Surabaya Sabtu
malam Minggu sekitar jam 22.00WIB menuju pos pertama pertigaan Probolinggo-Lumajang
Pos kedua kita berhenti di Klakah 00.40-01.20WIB
Pos terakhir alun-alun Lumajang 01.55-02.250WIB
Dari rumah rekan sueto yang di Lumajang kami otomatis
istirahat dahulu dan perjalanan akan dilanjutkan lagi sekitar 09.00WIB paginya.
Menuju Kapas biru dari Lumajang ikuti saja arah ke Malang
lewat jalur Selatan menuju Pronojiwo (sejalur dengan tumpak sewu ) dan nanti
anda akan melewati jembatan piket Nol, Nah disini kalau mau foto-fotonya
viewnya bagus. Perjalanan saat itu kurang lebih sekitar 2jam dari Lumajang
kota.
Dari Piket Nol ke Kapas biru mungkin baru setengah
perjalanan kemudian nanti setelah memasuki kecamatan Pronojiwo ikuti saja jalan
kearah Tumpak sewu dan di sebelah kiri jalan (dari arah Lumajang) nanti ada
tulisan air terjun kapas biru nah kemudian ikuti saja petunjukknya.
Setelah sampai ternyata sudah ada beberapa fasilitas yaitu
tempat parkir, toliet/WC, warung makan dan minuman yang dikelola warga sekitar meskipun belum semasif wisata
sebelahnya tumpak sewu. Karena mungkin rata-rata pengunjung ke Tumpak sewu dari
arah Malang/Surabaya(Malang-Turen-Dampit-Ampelgading-Pronojiwo) dan letak Kapas
biru ini setelahnya Tumpak sewu jika dari arah Malang dengan track yang sama-sama
menguras tenaga sehingga mungkin jika perjalanan anda menuju wisata alam
Pronojiwo seharianpun gak akan cukup. Jadi mungkin pengunjung rata-rata hanya
ke Tumpak Sewu saja sehingga pengunjung ke Kapas biru ini tidak seberapa ramai.
Tapi menurut saya tidak seberapa ramai itu juga keistimewaan ambil objek foto
yang bagus juga jadi mudah..hehe
Tarif yang dibayar hanya tarif parkir Rp 2000,-/motor dan
tiket masuk Rp 5000,-/orang. Lahan parkirnya juga luas jadi jika anda naik
mobil masih cukupkok area parkirnya.
Dari tiket masuk menuju lokasi air terjun membutuhkan
perjalanan sekitar 1jam jalan kaki ya susah-susah gampang tergantung stamina
tiap personel saja dan tentunya sangat waspada jika cuaca saat itu sedang hujan.
Nantinya akan banyak beberapa view bagus disekitar perjalanan menuju ke air
terjun yang bisa dijadikan objek foto. Seperti melewati aliran-aliran air, view
sungai dan persawahan.
Setelah sampai di area air terjun anda akan disapa tulisan
air terjun kapas biru kemudian sebuah pemandangan luar biasa dari air terjun
yang memang kalau dilihat dari sudut pandang tertentu jatuhan airnya seperti
kapas yang melayang yang terlihat biru jika terkena pantulan cahaya langit
mungkin inilah asal-usul warga menamai air terjun ini Kapas biru.
Setelah itu hari mulai larut dan kami harus pulang ke
Surabaya akhirnya kami putuskan untuk kembali dan saat itu juga hujanpun
mengguyur seakan menemani kami agar mencoba lebih giat untuk menikmati track kembali
dari air terjun ke area parkir dan disitulah jiwa extreme suetoteam muncul...hahaha...
Akhirnya sampai juga ke tempat parkir ngopi dan Ishoma
sebentar...Di perjalananpun sampai Lumajang kota kami juga ditemani hujan yang
sangat deras. Akhirnya setelah mengantarkan sang tuan rumah kami pun akhirnya
langsung balik ke kota dimana semua berawal yaitu Surabaya dengan selamat :)
Berikut videonya :
Berikut videonya :
Thanks ya guys(terutama
untuk tuan rumah Lumajang mbak cienta sekeluarga yang telah menjamu kami dengan
sangat sabar) telah mampir ke blog kami dan ikuti terus cerita perjalanan Sueto
selanjutnya...
Langganan:
Postingan (Atom)