Salam wildlife!Perjalanan Turing ramadhan ini diadakan
sebagai ajang kumpul-kumpul rekan-rekan sueto agar lebih akrab maka kami adakan
sekalian acara sahur on the road dan buka bareng.
Pemilihan tepat yang dekat-dekat saja dari Surabaya yaitu
kota Batu Malang. Berangkat malam hari dari Surabaya setelah teraweh sampai
Malang langsung menuju alun-alun Batu kemudian sahuran sampai shubuh. Setelah
itu kami kembali ke basecamp karangploso untuk istirahat.
Jalur yang dipilih kalau dari Batu bisa lewat Songgoriti,
kalau dari arah Kediri bisa lewat Pujon menuju arah G. Banyak. Jalannya agak
menanjak tajam kalau lewat Songgoriti jadi hati-hati saja tapi jalanannya
muluskok.
Jalan demi jalanan kami tempuh melewati perkebunan strawberi
(diplakatnya boleh metik sendiri). Kemudian tak lama kami sudah masuk area
bukit paralayang, tiket awal masuk sekitar Rp 5000,-/orang, Setelah itu naik
lagi parkir kami membayar Rp 3000,-/motor. Sampai deh...
Bukit Paralayang ini untuk medannya digolongkan medium road
hampir semua kendaraan bisa hadir termasuk bus wisata kawasannya juga mudah
dijangkau untuk anak-anak juga aman asalkan harus tetap dalam penjagaan orang
tua saja.
Suasananya meskipun hari itu puasa ternyata ramai juga malah
kelihatannya banyak orang menunggu sunset dan buka puasa disini.
Kemudian kalau dari arah parkiran kita ke kiri bisa langsung
menuju arah rumah kayu (wooden house). Masuk membayar lagi Rp5000,-/orang
disini kita bisa lihat jalan-jalan berliku dipinggir tebing dengan rumah kayu
dan lesehan kayu untuk menikmati selayar pandang kota Batu/songgoriti dari atas
gunung banyak. Kebetulan waktu itu hawanya sangat dingin berkabut seru!!seperti
di film-film macam lord off the ring atau twilight...hehe..
Nah rumah kayu disni kalau mau disewa juga bisa tarifnya
yaitu weekday Rp 350.000,-/malam atau weekend Rp 450.000,-/malam..Ya bisa
bayangi gimana dinginnya wong rumah kayu di hutan yang masih asri lagi kemudian
saya pikir untuk hari libur benar-benar akan sangat ramai sekali karena mungkin
ada beberapa orang yang mungkin masa romantisnya tak mau terlewatkan..hehehe
Suasana saat itu sangat berkabut karena feel hujan di bawah dan akhirnya beneran saat kami menuruni bukit
sembari setelah takjil dulu di warung-warung paralayang hujanpun mengguyur kami
padahal waktu itu gak bawa hujan. Sempat menunggu hujan berhenti sejenak
akhirnya penantian terakhir kami sebelum pulang ke Surabaya mampirlah ke Pak
Sholeh karangploso sebelah kiri jalan kalau dari Batu.
Setelah perut sudah terisi kami bersiap pulang menuju
Surabaya karena esoknya aktifitas harian sudah menunggu rekan-rekan Sueto.
Oh ya sekalian karena tulisan ini diposting saat lebaran
maka kami suetotim mengucapkan “SELAMAT IDUL FITRI 1437H MOHON MAAF LAHIR BATIN
YA” dan terima kasih telah menjadi pembaca setia perjalanan kami selama ini.
Berikut videonya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar