Hisalam wildlife!lanjut kecerita perjalanan bagian 2 yaitu menuju pendakian gunung Batur. Awalnya memang berangkat kesiangan dari penginapan di kota Singaraja sekitar jam 9 pagi dan saya mungkin tidak menyangka bahwa hari itu akan menjadi perjalanan yang sangat berat, insiden tragis, seru, mendebarkan, kelaparan tentunya sangat capek tapi tetap semangat dan bahagia menikmati perjalanan. Saat itu perjalanan benar-benar kita lakukan dengan santai karena dingin dan sejuknya suasana saat melewati lereng-lereng pegunungan kami melewati jalur Bongkoelan kemudian ada pertigaan arah kintamani ikuti saja jalan raya gunung batur kemudian masuk kabupaten bangli lewat jalan Tabu-jalan Serongga kalau belok kanan ada plakat arah trunyan nah itu kita belok kiri perjalanan sekitar 2jam dengan jarak sekitar 62km dari Singaraja.
Setelah sampai depan pos masuk pendakian gunung batur kita
lapor dan membayar retribusi Rp 10.000,- per orang. Kami beristirahat ISHOMA
sejenak disekitar warung depan pos masuk. Tiba-tiba mendung mulai datang dan
hujan mengikuti saat itu sudah jam 1 siang waktu Bali. Akhirnya kami bergegas
mencari tempat teduhan dan ternyata diatas ada lahan yang baru dibangun mungkin
untuk tempat parkir. Kami parkir disitu menunggu petir-petir mereda dan kabut
menghilang.
Beberapa menit kemudian keadaan sudah mulai terang dan kami
siap mendaki, terlihat ada beberapa puncak view dan jalur digunung batur ini
kami pilih yang arah sebelah kanan
menuju kawah yang diatasnya ada hunia untuk melihat sunrise. Sampai
puncak pemandangan bisa dikatakan amazing!!dari jalur ini juga bisa dilanjutkan
menuju puncak utama gunung batur melewati punggung gunung.
Gunung Batur yang terletak di
Kintamani, Kab. Bangli merupakan Gunung yang memiliki ketinggian 1717 mdpl,
Gunung Batur termasuk Gunung Api yg aktif. Terakhir meletus pada tahun 2000.
Letusan besar pada 2 Agustus dan 21 September 1926 memusnahkan Pura Ulun Danu
Batur dan desa Batur. Terletak di barat laut Gunung Agung, gunung memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 km dan merupakan salah satu yang terbesar di
dunia (van Bemmelen, 1949). Pematang kaldera tingginya berkisar antara 1267 m -
2152 m (puncak G. Abang). Di dalam kaldera I terbentuk kaldera II yang
berbentuk melingkar dengan garis tengah lebih kurang 7 km. Dasar kaldera II
terletak antara 120 - 300 m lebih rendah dari Undak Kintamani (dasar Kaldera
I). Di dalam kaldera tersebut terdapat danau yang berbentuk bulan sabit yang
menempati bagian tenggara yang panjangnya sekitar 7,5 km, lebar maksimum 2,5
km, kelilingnya sekitar 22 km dan luasnya sekitar 16 km2 yang yang dinamakan Danau
Batur. Kaldera
Gunung Batur diperkirakan terbentuk akibat dua letusan besar, 29.300 dan 20.150
tahun yang lalu. Kalau anda kesana akan ada gambar bentuk gunung batur awal
sebelum menjadi gunung batur dan gunung abang.
Gunung Batur ini juga telah diakui sebagai Geopark Dunia pertama di Indonesia. Pengakuan gunung Batur sebagai geopark dunia (Global Geopark) pertama di
Indonesia diumumkan oleh UNESCO. Gunung Batur terdiri dari tiga kerucut gunung
api dengan masing-masing kawahnya, Batur I, Batur II dan Batur III. Nah Sekiranya seperti itu kata google wikipedia.
Diatas rumah selayang pandang
dipuncak gunung batur itu cuaca saat itu tidak tentu kadang hujan deras kadang
sangat terang akhirnya kami putuskan turun gunung sekitar jam 5 waktu Bali
ditemani dengan gerimis menghujam jantungmu.
Perjalanan turun gunung kita
lanjutkan menuju destinasi ke tiga untuk esok hari yaitu pantai amed di
kabupaten Karangasem. Langsung lewat jalan pintas yang ekstream untuk keluar
dari kaldera gunung agung, jadi tracknya seperti ini Dari pos danau batur ikuti
jln. Songan-Jln. Ulun danu-sebelum pura hulundanu belok kiri jangan lurus belok
kanan jalan buntu-Jln. Jerokamulanluhur-Jln Bantas nah ini tracknya ngeri
tikungan u naik motor matik, bebek gocengan kurang kuat (tim touring bekerja
keras disini)dan jalan ini tanpa lampu-Jln kayu selem jalannya menurun berbatu
ikuti terus (rem depan pada gak berfungsi pintar-pintar saja
offroadnya)seru-Jlan balik bukit kangi disini jalan sudah mulai mulus beraspal
sampai jalan utama Tejakula-Tianyar, alhasil kami berhenti sejenak meluruskan
tangan-tangan yang mulai berotot dan bokong yang mulai membatu.(Padahal tak
terlihat di google map jalannya semantab ini kalau malam tanpa lampu).
Sekitar jam 9 malam kami sampai
pertigaan Amed-Karangasem rencana ingin
melanjutkan perjalanan ke kota karangasem. Tiba-tiba ada insiden tertabrak
anjing lewat dijalan dan salah satu kru terkapar cidera langsung melakukan
perawatan malam itu dan mencari penginapan yang buka di Amed untung masih ada
yang kosong dan buka. Akhirnya belum bisa beristirahat dengan tenang karena
perut masih keroncongan semua toko makanan telah tutup di sekitar jam 11 malam.
Akhirnya kami ketemu warung bisa memasakkan indomie yang kami bawa (setelah
berkeliling beberapa km). Alhamdulillah bisa istirahat dan bersiap untuk
melanjutkan acara ketiga yaitu snorkling didepan penginapan di cerita
perjalanan bagian 3. Okay kami istirahat dulu ya brosis.
Videonya :
Oh iya tak ketinggalan saran dari
kami jika ingin mendaki gunug Batur :
- Bawa perlengkapan anti hujan biasanya daerah ini jam 1 keatas sampai sore sudah hujan
- Kalau mau lihat suasana sempurna jangan datang seperti kami disiang hari haha
- Yang mau nyewa guide/porter Rp 500.000,-(nego) PP
- Yang ingin jelajah sendiri bisa tanpa guide asalkan lapor dipos penjaga dan bayar retribusi juga hapal medan
- Biasanya ramainya danau Batur itu saat lihat sunrise jadi pastinya berangkat pagi-pagi buta
- Pendakian ke puncak membutuhkan waktu sekitar 1.5-2jam kurang lebih.
- Ada beberapa puncak 1,2,3 digunung batur jadi sesuaikan kondisi stamina saja dan jalurnya agak berbeda.
- Butuh kopi hangat dan telur rebus mateng anda bisa memasaknya di lubang uap panas khas gunung Batur di puncak.
- Anjing asli sangat ramah seperti kucing bisa diajak senyum saat berfoto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar