Hi Salam wildlife!Cerita
perjalanan ini lanjutan dari touring pulau tabuhan dan kawah wurung part
1...Langsung saja sekitar jam 5 pagi kami dari hotel merah putih langsung
prepare berangkat menuju destinasi kedua yaitu
“kawah wurung” yang jalannya itu lo membuat orang wurung (gak jadi) ke
tempat tersebut..haha tapi ya sejarahbukan itu..
Perjalanan kami Lanjutkan dari
pantai Kampe menuju keselatan melewati pelabuhan ketapang, masuk arah kota
Banyuwangi kemudian ikuti saja plakat arah ke kawah ijen melewati kecamatan glagah
yang ada desa penghasil durian merah itu lo yang harga perbuahnya Rp150.000-Rp300.000,-
Bagi anda sekalian berkunjung ke
ijen pakai motor matic atau bebek ya sebaiknya sebelum memasuki kekawasan licin-sempol
isi bensin dulu di pom bensin terkahir di kecamatan glagah. Setelah itu
perjalanan kami lanjutkan sampai beberapa menit kemudian kami sampai lokasi
tiket masuk kawasan ijen dengan membayar tiket retribusi sekitar Rp 3000,-.
Kemudian lanjut....Langsung dihadapkan dengan track yang lika-liku dan naik
turun curam tapi sekarang sudah bagus mulus beraspal berbeda saat kami dulu 2012
pertama ke ijen via jalur Banyuwangi. Lagi-lagi mengenang masalalu dari 2009,
2012, 2014, dan 2016 kami kembali ke Ijen memang pesonanya seakan tak habis
hawanya juga masih lebih dingin dari cangar dan bromo kalau saya rasa. Sampai
di pos pendakian kawah ijen kami berhenti sejenak sarapan dan lain-lain.
Misal anda lewat via Banyuwangi
kawah wurung ini berada setelah pos pendakian ke kawah ijen tapi masih di
wilayah ijen jadi ikuti aja arahnya ke arah kota Bondowoso, air terjun yang
berbatu dipinggir jalan itu masih lurus sampai masuk ke kebun dan pertanian
nanti ada plakatnya sebelah kiri jalan menuju kawah wurung.
Masuk area kawah wurung ditarik
retribusi lagi dan dihimbau agar menjaga kebersihan dengan tidak membuang
sampah sembarang seperti dicek berangkat bawa apa pulang bawa apa kalau bisa
pulang bawa sampah lebih banyak lebih bagus dan sebagai greentouringer
pengelolaan yang peduli lingkungan seperti ini kami sangat bangga dan kegiatan
seperti ini harus dilestarikan kalau tidak mendengarkan atau lalai membawa
sampah kembali terkena denda lo sekitar Rp 50.000-100.000,- jadi memang
benar-benar pagi pengunjung sekalian harus diperhatikan. Tak lupa harga tiket
retribusi sekitar Rp 5000,-/Perorang.
Saat masuk wilayah kawah wurung yang
terletak di jampit kecamatan sempol ini sebenarnya ada beberapa spot view untuk
bisa dinikmati keindahan kawah wurung ini. Fasilitas juga sudah tersedia parkir
untuk mobil dan motor, warung makanan cemilan juga sudah ada. Juga sudah
dibangun gazebo-gazebo untuk menikmati suasana sekitar. Tidak hanya bisa
menikmati keindahan kawah dari bibir kawah saja tapi anda bisa menuruni bukit
jalan kaki atau pakai motor bagi yang bernyali. Suasananya mirip bukit
telletubies bagus dan pesona zamrud hijaunya itu lo menyejukkan mata.
Waktu berlalu karena lupa
mendokumentasikan keindahan alam ini dan hujan pun mulai datang akhirnya kami
tak sempat mengeksplor jauh lebih dalam untuk sekalian datang guest house
jampit. Kemudian tujuan terkhir adalah cafe ijen. Cafe yang berada persis
disebelah pos masuk pertama yang dari kota Bondowoso untuk sejenak
menghangatkan badan dan menikmati berbagai cita rasa kopi khas ijen. Hmm terasa
begitu romansa suasananya saat itu. Hujan pun reda dan hari mulai sore, acara
langsung balik ke Surabaya pun disiapkan. Begitulah sepenggal cerita perjalanan
dari kami Suetoclub mudah-mudahan bergunan bagi para pembaca sekalian ketemu
lagi di next trip yap..
Dokumentasi :
Videonya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar